Thursday, March 23, 2017

KISAH NYATA : RICK VAN BEEK ( AYAH INI BOPONG PUTRINYA UNTUK SELESAIKAN LOMBA TRIATLON )


KISAH NYATA : RICK VAN BEEK ( AYAH INI BOPONG PUTRINYA UNTUK SELESAIKAN LOMBA TRIATLON )

Love Ayah
Masih dengan LOve Ayah, malam ini post 2  cerpen temanya masi Love ayah. Tentunya lagi lagi banyak hal yang kita dapatkan dari kisah berikut ini. Satu lagi kisah perjuangan seorang ayah yang patut diteladani, setelah sebelumnya saya pernah mengulas seorang ayah bernama Dick Hoyt yang memberikan kasih sayang begitu besar terhadap anak laki-lakinya yang menderita cacat di otaknya sejak lahir. Kali ini terulang kisah yang serupa, berikut ini kisahnya : Rick van Beek pantas mendapatkan penghargaan "father of the century". Pria berusia 39 tahun asal Michigan ini selalu setia membopong putrinya yang kini berusia 13 tahun, Madison, ketika mengikuti perlombaan triatlon. Lebih membanggakan dan mengagumkan lagi, Van Beek bisa menyelesaikan lomba itu.


Kisah heroik nan mencengangkan ini sudah dimulai sejak 2008, di mana Van Beek selalu membawa putrinya yang mengalami cerebral palsy-afflicted (istilah untuk gangguan terhadap fungsi sistem otak dan syaraf, yang membuat anak mengalami kelainan). Terakhir, dia melakukannya pada perlombaan hari Minggu (12/8/2012).


"Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik."


-- Rick van Beek


Tentu bukan hal mudah bagi Van Beek untuk menyelesaikan lomba itu karena dia harus menyelesaikan lomba yang terdiri dari renang, lari, dan bersepeda. Namun demi kebahagiaan sang putri yang sangat menyukai keindahan alam dan semua kegiatan outdoor, Van Beek menepis rasa capek dan lelah. Dia dengan setia membobong Maddy - panggilan Madison- (atau mendorongnya dengan kereta) saat lari, kemudian menariknya dengan troli saat bersepeda, dan menaikkannya ke kayak (sampan kecil) ketika harus berenang.


Sampai saat ini, Van Beek mengakui bahwa dia sudah ikut ambil bagian dalam lebih dari 70 event. Selain triatlon, dia juga ikut dalam lari half-marathon, serta sejumlah lomba lainnya yang diadakan di ruang terbuka, sebagai bagian dari 'Team Maddy'.


Pada lomba akhir pekan kemarin, Van Beek dan Maddy berhasil menyelesaikan lomba setelah menempuh jarak 0,3 mil dengan berenang, 12,4 mil dengan bersepeda, dan 3,1 mil dengan berlari. Kepada Midland Daily News, Van Beek mengatakan bahwa dia ingin ikut kompetisi bersama anaknya, yang tidak bisa jalan dan bicara, karena dia (anak) sangat senang berada di luar.


"Dia seperti bayi tiga bulan, dan salah satu hal yang sedikit kami ketahui adalah bahwa dia sangat menikmati berada di alam terbuka, berada di air, merasakan embusan angin di rambut dan wajahnya," ujar Van Beek.


Maddy didiagnosa mengalami cerebral palsy dua bulan setelah lahir. Kabar tersebut terasa seperti petir yang menyambar keluarga Van Beek, yang membuat mereka terpukul. Meskipun demikian, Van Beek dan sang istri, Mary, dengan tabah menerimanya dan terus merawat Maddy yang terus tergolek lemah.


"Itu menjadi salah satu hari terburuk dalam hidup kami," ujar Van Beek kepada Fox 17. "Semua orang berdoa agar anak-anak mereka sehat dan selama delapan tahun saya masih berharap dia bisa menjadi anak yang sehat. Tetapi jika dia tidak menjadi seperti ini, maka kami tidak akan menjadi orang seperti sekarang."


Pandangannya terhadap Maddy berubah ketika dia melihat putrinya ambil bagian dalam sebuah lomba maraton lebih dari empat tahun yang lalu. Saat itu, wajah Maddy tampak ceria dan sukacita terpancar dari dalam dirinya. Inilah yang membuat gairah hidup Van Beek kian membara, termasuk membahagiakan putrinya tersebut.


"Saya melihat putriku Maddy didorong di Grand Rapids Marathon," cerita Van Beek dalam blog miliknya. "Melihatnya begitu bahagia dan menikmati setiap goyangan di jalan saat naik gundukan, emosi saya melonjak.


"Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik."


Nah, sebagai upaya untuk membuat putrinya senang, Van Beek mulai latihan lomba outdoor pada tahun 2008. Van Beek, yang berhenti dari seorang perokok berat, juga menyadari manfaat bagi dirinya. Sejak itu, dia pun mulai mengumpulkan dana untuk amal.


"(Emosi) membuat saya atau mengilhami saya untuk melakukan hal-hal yang saya lakukan," tulis Van Beek di blognya tahun lalu. "Sebut saja inspirasi, sebutlah itu motivasi, sebut saja apa yang pernah anda inginkan, tetapi saya menyebutnya CINTA.


"Itu tidak akan pernah pudar... Dia adalah hatiku dan saya kakinya, meskipun suatu hari nanti dia mungkin tidak secara fisik bisa berada di sana dengan saya, tetapi dia akan selalu berada di hatiku, dengan diam-diam bersorak untukku."


Apa yang dilakukan Van Beek ini menggugah perasaan banyak orang, termasuk para penonton yang menyaksikan lomba tersebut. Mereka sangat tersentuh dan kagum dengan rasa cinta yang begitu besar dari Van Beek terhadap putrinya.


"Itu merupakan sesuatu yang begitu inspiratif untuk dilihat," ujar koordinator lomba, Misty Angle, kepada Allegan County News, setelah menyaksikannya di triatlon Tri Allegan 2011.


"Itu pasti salah satu hal yang menarik dari acara tersebut, bagi saya dan juga banyak orang."


Namun Van Beek menolak semua pujian yang dilontarkan terhadapnya. Dia mengatakan bahwa justru putrinya yang menginspirasi banyak orang.


"Saya pikir Madison telah mengubah kehidupan banyak orang dari apa yang saya ketahui - tanpa melakukan apapun, hanya berada di luar sana. Bukan saya, dia," ujar Van Beek kepada Fox News. "Kami membuat tim yang bagus."


Kisah nyata yang sangat inspiratif untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia.

Sumber : group fb Kumpulan cerita penuh hikmah
 Semoga apa yang di ceritak pada cerpen ini memberikan manfaat ntuk para pembaca pemikir cerdas. yuuukk  baca yang lainnya juga.

KISAH NYATA : RICK VAN BEEK ( AYAH INI BOPONG PUTRINYA UNTUK SELESAIKAN LOMBA TRIATLON )

CERPEN - ANTARA AKU, AYAH DAN SEKALENG KOIN

ANTARA AKU, AYAH DAN SEKALENG KOIN

Love Ayah
Ada apa dengan AKU  AYAH DAN SEKALENG KOIN??? Sebagian dari dari pembaca mungkin pernah tau dengan cerpen ini. Kita kembali menampilkan ini untuk mengingatkan kisah ini. Siapkan juga tisu sebelum membaca, jangan biarkan tetes air mata membasahi pipi.. :D

"Yang Ayah wariskan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau kekayaan,

tetapi sesuatu yang tak terucapkan yaitu

teladan sebagai seorang pria dan seorang Ayah"

==Will Rogers==


Setahuku, kaleng bekas itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orangtuaku. Sebelum tidur, Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam kaleng tersebut. Sebagai anak kecil, aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam kaleng. Bunyi gemericingnya nyaring jika kaleng itu baru terisi sedikit. Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh. Aku suka jongkok di lantai di depan sambil memperhatikan kelang tersebut, mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus melalui jendela kamar tidur.


Jika isinya sudah penuh, Ayah menuangkan koin-koin itu ke meja dapur, lalu menghitung jumlahnya sebelumnya membawanya ke bank. Membawa keping-keping koin itu ke bank selalu merupakan peristiwa besar. Koin-koin itu ditata rapi di dalam kotak kardus dan diletakkan di antara aku dan Ayah di mobil tuanya. Setiap kali kami pergi ke bank, Ayah memandangku dengan penuh harap. "Karena koin-koin ini kamu tidak perlu kerja di pabrik kaleng bekas. Nasibmu akan lebih baik dari pada nasibku. Kota tua dan pabrik kaleng bekas disini takkan bisa menahanmu." Setiap kali menyorongkan kotak kardus berisi koin itu ke kasir bank, Ayah selalu tersenyum bangga. "Ini uang kuliah putraku. Dia takkan bekerja di pabrik kaleng bekas seumur hidup seperti aku.".


Pulang dari bank, kami selalu merayakan peristiwa itu dengan membeli es krim. Aku selalu memilih es krim cokelat. Ayah selalu memilih yang vanila. Setelah menerima kembalian dari penjual es krim, Ayah selalu menunjukkan beberapa keping koin kembalian itu kepadaku. "Sampai di rumah, kita isi ke kaleng itu lagi ya.."


Ayah selalu menyuruhku memasukkan koin-koin pertama ke dalam kaleng yang masih kosong. Ketika koin-koin itu jatuh bergemerincing nyaring, kami saling berpandangan sambil tersenyum. "Kamu akan bisa kuliah berkat kumpulan koin satu ini" katanya. "Kamu pasti bisa kuliah. Ayah jamin."


Tahun demi tahun berlalu. Aku akhirnya memang berhasil kuliah dan lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan di kota lain. Pernah, waktu mengunjungi orangtuaku, aku menelepon dari telepon di kamar tidur mereka. Kulihat kaleng bekas itu tak ada lagi. Kaleng bekas itu sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah di pindahkan entah ke mana. Leherku serasa tercekat ketika mataku memandang lantai di samping lemari tempat kaleng bekas itu biasa di letakkan.


Ayahku bukan orang yang banyak bicara, dia tidak pernah menceramahi aku tentang pentingnya tekad yang kuat, ketekunan, dan keyakinan. Bagiku, sebuah kaleng ini telah mengajarkan nilai-nilai tertentu dengan lebih nyata daripada kata-kata indah.


Setelah menikah, kuceritakan kepada Mayarni, istriku, bahwa dulu adalah betapa pentingnya peran kaleng bekas ini yang tampaknya sepele dalam hidupku.


Bagiku, ini melambangkan betapa besarnya cinta Ayah. Dalam keadaan keuangan sesulit apa pun, setiap malam Ayah selalu mengisi beberapa koin kedalam kaleng bekas itu. Bahkan di musim panas ketika Ayah diberhentikan dari pabrik dan Ibu terpaksa hanya menyajikan buncis kalengan selama berminggu-minggu, satu keping pun tak pernah di ambil dari dalam kelang tersebut. Sebaliknya, sambil memandangku dari seberang meja dan menyiram buncis itu dengan saus agar ada rasanya sedikit, Ayah semakin meneguhkan tekadnya untuk mencarikan jalan keluar bagiku. "Kalau kamu sudah tamat kuliah," katanya dengan mata berkilat-kilat, "kamu tak perlu makan buncis kecuali jika kamu memang mau."


Ahir tahun telah sampai setelah lahirnya putri kami Biyan Nazula, kami habiskan di rumah orangtuaku. Setelah makan malam, Ayah dan Ibu duduk berdampingan di sofa, bergantian memandangku cucu pertama mereka. Biyan menagis lirih. Kemudian Mayarni mengambilnya dari pelukan Ayah. "Mungkin popoknya basah," kata Mayarni, lalu dibawanya Biyan ke kamar tidur orangtuaku untuk di ganti popoknya. Mayarni kembali ke ruang keluarga denga mata berkaca-kaca. Dia meletakkan Biyan ke pangkuan Ayah, lalu menggandeng tanganku dan tanpa berkata apa-apa mengajakku ke kamar.


"Lihat," katanya lembut, matanya memandang lantai di samping lemari. Aku terkejut. Di lantai, seakan tidak pernah di singkirkan, berdiri kaleng yang sudah tua itu. Di dalamnya ada beberapa keping koin. Aku mendekati kaleng itu, merogoh saku celanaku, dan mengeluarkan segenggam koin. Dengan perasaan haru, kumasukkan koin-koin itu kedalam kaleng. Aku mengangkat kepala dan melihat Ayah. Dia menggendong Biyan dan tanpa suara telah masuk ke kamar. Kami berpandangan. Aku tahu, Ayah juga merasakan keharuan yang sama.. Kami tak kuasa berkata-kata.


*****


Well guys, cerita ini memang yang sedang kami alami, setiap waktu apabila ada duit lebih tak perduli koin atau pun duit kertas, kami slalu memasukkan kedalam sebuah kaleng. Berharap nantinya duit ini akan berguna bagi Biyan Nazula kelak.


Moral cerita diatas adalah tidak hanya menunjukkan besarnya cinta seorang Ayah ke anaknya agar anaknya dalam memperoleh nasib yang jauh lebih baik dari dirinya tetapi lebih diajak kedalam sebuah proses. Sang Ayah tidak saja menunjukkan cintanya tetapi menunjukkan sesuatu yang sangat berharga yaitu pelajaran tentang perjuangan, impian, tekad, teladan dari seorang Ayah, disiplin, pantang menyerah dan orang yang bilang “KAMU PASTI BISA


Kami percaya Sang anak belajar semua itu walaupun Ayahnya mungkin tidak pernah menjelaskan semua itu karena anak belajar jauh lebih banyak dari melihat tingkah laku orangtuanya dibanding apa yang dikatakan orangtuanya.



TerimakasihAyah

We pround with you
Jangan berburuk sangka terhadap ayah.... Ayah yang selalu menanyakan kabarmu melalui ibu di setiap malam ia pulang kerja. Love Ayah.
Sumber : Groub Fb setitikembuninspirasi

ANTARA AKU, AYAH DAN SEKALENG KOIN