Salam Sejahtera Untuk Kita Semua 
Sahabat cerpenhik dalam cerpen berikut terdapat sifat yang sangat mulia sahabat. Diharapkan para sahabat bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Nah lansung aja deh keceritanya 
Adzan maghrib berkumandang, waktu berbuka puasa pun tiba.
Tapi  sore itu saya masih berada di angkot, duduk di pojok berhadapan dengan  lelaki paruh baya. Lelaki itu, serta merta mengeluarkan sebuah minuman  kemasan rasa jeruk dari dalam tasnya.
Untuknya berbuka  puasa, pikir saya. Tapi ternyata, “Silahkan berbuka, sudah masuk  waktunya,” sambil menyodorkan minuman itu ke arah saya.
Belum  sempat saya menolaknya, ia sudah mengeluarkan beberapa gelas minuman  kemasan yang sama, kemudian dibagikan kepada seluruh penumpang dalam  angkot, termasuk seorang mahasiswa di sebelahnya.
Mahasiswa  itu, seorang non muslim. Dengan sangat sopan ia menolak pemberian  lelaki paruh baya itu. “Saya bukan muslim, saya tidak berpuasa, terima  kasih,” ujarnya sopan.
Lelaki itu dengan sikap sopan   tetap menyodorkan minuman itu,  “Ini bulan berkah, keberkahan puasa  bukan hanya untuk kami yang muslim, bahkan juga untuk saudara kami  diluar muslim,” kata-kata itu teramat menyentuh batin saya, dan saya  yakin juga bagi mahasiswa itu.
“Nama saya Muslim” begitu  ia memperkenalkan dirinya kepada saya. Nama yang sangat mewakili  perbuatannya. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, dan seorang muslim  semestinya menjadi rahmat bagi semua orang, tidak terkecuali.
Seorang  muslim ialah yang senantiasa menebar kasih sayang kepada sesama, tak  peduli ia berbeda agama. Dan Pak Muslim telah mengajarkan langsung kan  hal-hal yang selama ini masih sering menjadi materi dasar di berbagai  pengajian dan forum keagamaan yang kita ikuti.
Pak Muslim  bukan seorang ustadz, bukan ulama, dia juga tidak banyak berbicara di  atas mimbar, di televisi, tapi apa yang baru saja dilakukannya di  hadapan saya, jauh lebih mengagumkan dari sekadar kata-kata indah yang  terumbar di berbagai mimbar dan corong pengeras suara.
Sungguh  saya malu, terlalu sering berbicara dan tak berupaya mengimbanginya  dengan amal nyata. Kalau mau dihitung, sedikit sekali yang sudah saya  kerjakan untuk membuktikan betapa Islam itu benar-benar menjadi rahmat  bagi seluruh alam, bagi semua umat, tidak terkecuali.Jati diri seorang  muslim bukan ditunjukkan dengan simbol, bendera dan kata-kata.  Sesungguhnya, jati diri itu tertanam dalam jiwa yang kemudian tercermin  dalam perilaku dan perbuatannya sehar-hari.
Pakaian yang  kita kenakan hanya menunjukkan fisik kemusliman kita, tapi kesejatian  seorang muslim lebih dipancarkan dari kebaikan-kebaikan yang kita  kerjakan. Pakaian seorang muslim yang sebenarnya, adalah kata-kata yang  baik  dan perbuatan yang mengandung keberkahan bagi siapa saja, tidak  terkecuali.
Nama saya bukan Muslim, tapi saya seorang muslim. Semoga saya bisa seperti Pak Muslim.Semoga....
Wednesday, August 31, 2011
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua
Related Posts
Dedehbloger
Blog Pemikir Cerdas sebagai media untuk berbagi informasi dan tutorial simple untuk dunia IT.
      Comments