Cerpen Galau - JOMBLO STADIUM 4
Dipelataran parkiran belakang kampus tepatnya di bawah pohon Akasia, tampak si Andi yang dari tadi merayu Nita. Ribuan rayuan gombal sudah Andi terapkan demi meluluhkan hati Nita, namun alhasil semuanya Cuma sia-sia. Lagi-lagi cinta Andi ditolak mentah-mentah sama Nita. Walau demikian usaha Andi untuk merebut hati Nita tak kunjung padam.Jomblo Stadium 4 |
Disatu sisi ada Raya yang cinta mati pada Andi. Raya adalah gadis tomboy plus Alay. Andi paling benci pada gadis yang bernama Raya itu, karena selain sikapnya yang agresif, penampilannya juga Alay Maksimal. Rutinitas Raya tiap malam minggu tiba, tak lain hanya menelpon Andi dan mengajaknya dinner di tempat yang romantis. Tak bisa dihitung dengan tangan, seberapa kalinya Raya mengajak Andi tuk pergi malam mingguan dan tak pernah 1 kali pun ajakan Raya itu diiyakan oleh Andi. Sampai akhirnya suatu hari batas kesabaran Raya meledak sampai ke ubun-ubun. Untuk kesekian kalianya ajakan nge-datenya ditolak lagi sama Andi, Raya spontan berteriak di depan muka Andi sambil berkata “ Jomblo aja loe belagu, apalagi kalau sudah punya pacar.
Nyadar dong..............dasar JOMBLO STADIUM 4 ”. Lalu Raya berlari meninggalkan Andi dengan raut muka penuh kehancuran, sedangkan Andi masih berada di posisi yang sama, diam terpaku dengan ratusan pasang mata memandangnya. Seakan-akan Andi itu adalah Bom yang meledak dan merisaukan banyak warga. Sejak saat itu julukan Jomblo Stadium 4 melekat erat pada diri Andi, tapi Andi enjoy aja dengan julukan tersebut. Karena dia merasa julukan tersebut mengarah betul pada dirinya. Disaat orang lain pada sibuk malam mingguan dengan pacarnya, Andi malah tinggal di rumah nongkrong depan Laptop dan asyik buat status di jejaring sosial Facebook. ************
Andi yang masih fokus menunggu agar cintanya diterima oleh Nita tak menghiraukan seberapa banyak gadis cantik yang ia temui di jalan. Ia rela ngejomblo dari semester 1 sampai semester 8 ( 4 tahun ) demi mendapatkan cinta Nita si gadis pujaannya itu. Tapi sayangnya harapan Andi pupus ditengah jalan ketika mendengar kabar tentang pernikahan Nita yang tak lama lagi akan berlangsung setelah wisuda nanti. Kabar pernikahan Nita dengan cowok lulus Kairo yang telah beredar membuat Andi semakin susah untuk Moveon, karena itu adalah Trending Topic yang lagi hangat-hangatnya di bahas di kampus.
Sejenak Andi merenungi kata-kata Raya, saat itu aku masih semester 4. Dibawah pohon Akasia tempat favoritku itu, tiba-tiba Raya datang dan mencoba menasehatiku, “Andi...........Waktu yang telah dilewati tidak akan pernah terulang. Segala keputusan yang telah dilakukan dalam hidup ini tidak akan pernah bisa dirubah kembali. Menanti adalah hal yang sangat membosankan, apalagi jika menanti sesuatu yang tidak pasti contohnya menanti cintamu yang tak kunjung menemui titik terang”.
Ucap Raya sambil meneteskan air mata dan beranjak pergi meninggalkan Andi, berharap itu keputusan yang terakhir dan tepat buatnya. Andi yang waktu itu masih dalam keadaan labil tidak menghiraukan kata-kata Raya, bahkan dia tidak memperdulikan ucapan Raya. Andi cuma berharap ada keajaiban yang datang untuk menghampiri dan mengubah hidupnya. “ Mungkin julukan Jomblo Stadium 4 ini akan berlanjut, entah sampai kapan ?”. Ucap Andi yang sedang merenungi nasib percintaannya yang kandas ditengah jalan sebelum berhasil menaklukkan hati si gadis pujaannya. *********