Friday, April 11, 2014

Cerpen Sedih - Puisi Untuk Diandra

Cerpen Sedih - Puisi Untuk Diandra

Sahabat pemikir cerdas dua hari yang lalu salah satu sahabat kita Childiesh mengirimkan cerpennya lagi sahabat. Sahabat kita Childiesh mengirimkan beberapa cerpen yang seru !!! Yang sudah tidak sabar mau baca cerpen kiriman dari sahabat kita Childiesh... Yukkk tancap baca ditemani sepotong kue dan segelas susu hangat :D.
Puisi untuk Diandra

Cerpen Sedih - Puisi Untuk Diandra

Air sungai yang jernih dan bening ini masih kupandangi. Airnya tenang, banyak sekali batu-batuan kecil. Udaranya dingin menyelimuti tubuhku yang kurus ini. Aku masih mengenakan gaun hijau yang biasa kukenakan seperti hari-hari sebelumnya. Pelan-pelan kudayung perahu yang sedang kunaiki. Terdengar sayup-sayup suara jangkrik. Tampaknya hari mulai petang. Tapi aku tidak menghentikan niatku untuk mendayung terus. Perahu terus kudayung sampai aku menemukan sumber ketenangan dalam hatiku sendiri. Kulihat disisi kiri kananku tumbuh semak-semak yang semakin hari semakin tinggi dan rimbun.
Udara makin lama makin dingin. Aku menghentikan niatku mendayung. Namaku DIANDRA, orang bilang wajahku manis mirip Ve AFI. Ada juga yang bilang wajahku lugu dan polos tapi tomboy. Aku tidak peduli dengan omongan orang lain. Ibuku seorang ibu rumah tangga biasa. Ayahku seorang kuli bangunan. Terkadang aku merasakan hidupku semakin hari semakin membosankan. Aku tidak tahu mengapa setiap malam aku selalu mendayung perahu di sungai ini. Aku ingin pulang kerumahku sendiri, ingin berjumpa senyum ibuku. Tapi mengapa sekarang aku tidak bisa?
Rambutku terurai panjang. Angin malam memainkan rambutku. Aku berdiri diatas perahu sambil menoleh keatas. Malam semakin gelap, mendung mulai menutupi bulan yang tampak malu-malu menampakkan wajahnya. Kemudian aku duduk kembali. Aku suka dengan air sungai ini, airnya bening dan jernih. Terkadang, setiap pagi aku melihat anak-anak kecil bermain-main di pinggir sungai.
Sambil tersenyum aku mengelus pipiku, yang kasar berjerawat. Tapi bibirku selalu mempesona. Aku melihat dan meraba jari-jari tanganku, tanganku kasar. Kenapa setiap hari bahkan setiap detik tidak ada yang pernah melihat aku menaiki perahu di sungai ini? Aku sangat kesepian dengan suasana ini.
Sejenak aku melihat gaun yang kukenakan. Gaun hijau yang bernuansa alam. Aku ingat dulu gaun ini kubeli bersama riski, kekasihku. Kejadian itu membuatku ingat kemasa lalu kembali. Saat itu umurku masih 15 tahun. Riski tersenyum kepadaku ketika aku mencoba memakai gaun ini. Saat itu aku memakainya di bulan juni.
Kau tampak cantik memakai gaun itu, cintaku. Kamu harus berjanji kepadaku untuk memakainya pada saat acara REUNI sekolah kita. Aku masih ingat kata-kata itu. Riski adalah lelaki yang baik. Badannya tegak dan rambutnya yang jabrik itulah yang membuatku tergila-gila. Dia suka sekali menuliskan puisi untukku. Puisi yang pertama kali dia berikan kepadaku berisikan puisi CINTA. Puisi itu menceritakan tentang kekuatan cinta yang ditulisnya di selembar kertas putih.
“Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan”.
Aku mengusap air mataku. Aku masih ingat puisi itu diberikan padaku pada saat dia menyatakan perasaannya padaku. Kapan aku bisa merasakan keteduhan tatapan mata riski lagi? Sekarang aku masih merasakan diriku tidak bersemangat lagi. Aku mendongok keatas, tampaknya mendung telah lewat. Sinar bulan menerpa wajahku, entah seperti apa wajahku sekarang. Aku mencondongkan badanku untuk mengaca wajahku di air sungai ini. Wajahku pucat, tidak ada kesejukan di mataku. Yang ada hanya kebimbangan. Terdengar suara lolongan anjing, memilukan sekali. Tampaknya anjing itu kesepian seperti diriku.
Aku mengambil dayung perahu yang sudah tua itu lalu kudayung kembali perahuku. Sambil mendayung aku mengingat masa laluku. Aku bertanya dalam hati, mengapa hidupku tidak bisa berubah? Kenapa aku selalu medayung perahu ini?. Tampaknya yang bisa menjawab adalah diriku sendiri, hatiku sedih. Angin malam kurasakan semakin lama semakin dingin. Aku kedinginan setiap malam. Aku selalu menangis dan menangis lagi. Perahu terus kudayung sampai aku berhenti menangis.
Aku mulai ingat dengan masa laluku. Pada saat itu tanggal 23 juni, sehari sebelum aku memutuskan hubunganku dengan riski. Rumahku terletak tidak jauh dari sungai yang sering kulalui ini. Aku mulai merasakan kerinduan pada masa-masa kecilku. Aku menghampiri sungai masa kecilku. Kudorong perahu ayahku ketengah sungai. Tapi gaun yang kukenakan terlalu panjang. Gaun itu menjerat langkahku, aku terpeleset dan kepalaku terbentur batu besar yang ada di pinggir sungai. Mulai saat itu aku merasakan kegelapan. Bahkan, sampai saat ini yang selalu membelenggu jiwaku. Itulah penyebab sehingga aku tidak bisa pulang untuk memeluk tubuh riski yang dapat menghangatkan jiwaku yang sedang kedinginan sekarang ini.
Tubuhku semakin dingin, air mataku terus menetes. Pipiku basah, aku merindukan senyuman riski, sentuhan lembut riski, puisi-puisi dan kecupannya di dahiku. Kapan aku bisa merasakan itu lagi? Mengapa hidupku terombang-ambing seperti perahu ini? Seharusnya aku tidak memutuskannya pada malam itu. Aku hanya bisa menangisi diriku sendiri. Aku mulai terdiam dan mulai memandang sekelilingku. Di kanan kiriku kini terhampar tanah yang lapang. Aku telah melewati semak-semak yang tinggi-tinggi tadi.
Kegelapan mulai sirna, hatiku tampak lega kini. Aku melihat sesosok manusia berdiri di pinggir sungai. Dia tegap, siapakah itu? Mengapa malam-malam begini dia berdiri disitu? Aku mulai mendekatkan perahuku kearahnya. Wajahnya kini mulai jelas terlihat, dia tampan tapi sedikit kucel. Perlahan-lahan lelaki itu tersenyum, ada lesung pipi di kedua pipinya. Ya ampun !! Itu riski yang selama ini kurindukan. Meski tak seromantis dulu, hatiku senang sekali dia ada didekatku. Terimah kasih tuhan ! Tapi siapa wanita di sebelahnya itu? Dia menggandeng tangannya riski. Siapa dia? Apakah dia pacar barunya? Mengapa riski mengkhianatiku.
Riski melihatku, dia bisa melihat aku. Aku melambaikan tanganku padanya. Kudekatkan perahku padanya. Aku tersenyum dan memanggil-manggil namanya. Mengapa dia diam dan tidak membalas senyumanku? Aku mulai mencoba melambaikan tanganku padanya. Mengapa dia tetap diam? Apakah dia tidak menyadari keberadaanku.
“Diandra, cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan”. Riski terdiam dan ada air mata di pipinya. Aku tidak tahan melihat itu semua. Wanita yang berdiri di sebelahnya menenangkan hati riski. Siapakah wanita itu? Wajahnya tidak jelas terlihat.
“Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan”. Riski mengucapkannya sambil menangis . Aku sadar kali ini, yang diucapkan riski adalah puisi yang dia berikan padaku untuk menyatakan cintanya. Oh tuhan, mengapa puisi itu diucapkannya lagi?
Siapa wanita itu? Dia menggandeng tangannya riski. Aku melihat kilauan di jari manisnya, itu cincin. Dan cincin yang dikenakan riski sama dengan cincin wanita itu. Ya tuhan ! itu tunangannya. Aku mulai menangis, pipiku basah oleh air mata. Riski tidak bisa aku peluk lagi dan tak kusangka akan begini jadinya.
Aku terdiam dan memandangi wajah riski. Perlahan-lahan riski dan wanita itu pergi. Air mataku menetes. Aku mulai mendayung perahuku, perahuku mulai meninggalkan riski untuk selama-lamanya. Aku menoleh sekali lagi kemasa laluku yang manis itu, yang hanya tinggal bayangan saja.
“Riski, jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu masih bisa maju. Jangan pernah berkata bahwa kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi”. Aku tetap sayang kamu riski. Perlahan-lahan kudayung perahuku. Biarlah riski menjadi cinta masa laluku.

Damayanti Childiesh

Gimana sahabat ? seru kan.. Masih penasaran dengan cerpen kiriman Childiesh yang lainnya? Kunjungi terus Pemikir Cerdas dan nantikan cerpen seru lainnya.

Cerpen Sedih - Puisi Untuk Diandra

Saturday, April 5, 2014

Kesehatan - Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Kesehatan - Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Bagi remaja yang sedang mengalami masa pubertas, wajah akan menjadi sangat sensitif terhadap minyak, sinar matahari dan kotoran debu dari luar yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan pada wajah, salah satunya adalah adanya flek hitam. Kali ini Pemikir cerdas memberikan sedikit tip tentang kesehatan "Cara menghilangkan Flek Hitam di Wajah". Nah untuk menghilangkan flek hitam di wajah kita bisa gunakan bahan alami dan mudah untuk didapatkan. Untuk harga juga terjangkau kok sahabat.
Hilangkan flek hitam

Berikut adalah beberapa cara menghilangkan flek hitam di wajah secara alami.

  1.  Menggunakan Kulit Mentimun. Anda tinggal menggosokkan kulit mentimun pada bagian wajah yang terdapat banyak noda hitam. Sangat baik juga bagi anda untuk banyak memakan mentimun tanpa dikupas. Selain dapat berkhasiat untuk mencerahkan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah, buah mentimun yang belum dikupas ternyata juga bisa berkhasiat untuk membuat kulit menjadi kencang.
  2.  Menggunakan Kulit Buah Pepaya. Anda hanya tinggal menempelkan kulit buah pepaya pada flek hitam di wajah anda yang ingin dihilangkan. Untuk menghilangkan flek hitam dan menghambat keluarnya keriput pada kulit wajah, kulit pepaya ternyata bisa dijadikan salah satu alternatif.
  3.  Menggunakan Kulit Jeruk Manis. Pertama–tama tama anda harus membuat ramuan kulit jeruk manis dengan cara merebusnya. Lalu saring ramuan tadi hingga tinggal airnya saja. Setelah itu, minum air rebusan kulit jeruk manis tadi saat masih hangat. Disarankan untuk meminum ramuan ini satu kali sehari dalam kurun waktu tiga bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak hanya dapat berfungsi untuk menghilangkan flek hitam pada wajah, sari kulit jeruk manis juga dapat berfungsi untuk menghaluskan kulit wajah anda.
  4.  Menggunakan Buah Persik. Oleskan buah persik yang sudah dihaluskan pada wajah. Setelah itu, pijit secara perlahan wajah yang sudah diolesi dengan buah persik tadi lalu diamkan wajah selama 10 menit. Setelah itu, basuh muka sampai bersih. Selain buah persik, anda juga bisa menggunakan bagian putih pada buah semangka dengan cara yang sama.
  5. Menggunakan Kulit Pisang Mas. Sampai saat ini, kulit pisang Mas sangat cocok digunakan untuk menghilangkan noda hitam, terutama noda yang  timbul akibat bekas cacar air. Anda tinggal menggosokkan kulit pisang mas tadi pada bagian wajah yang terdapat noda hitam, setelah itu diamkan sebentar sampai kering lalu bilas dengan air sampai bersih. Jika anda lakukan cara ini secara rutin dan konsisten, bukan tak mungkin noda-noda flek hitam di wajah akan benar-benar hilang dan kulit anda akan menjadi bersih kembali.
  6.  Menggunakan Bengkoang. Kupas kulit bengkoang lalu parut buahnya sampai halus. Setelah itu, oleskan parutan buah bengkoang tadi pada wajah yang terdapat flek hitamnya. Lalu diamkan selama 10-15 menit dan bilas dengan air bersih. Ulangi cara ini selama dua kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
  7. Menggunakan Campuran Beras dan Bubuk Kayu Manis. Tumbuk beras sampai halus lalu tambahkan bubuk kayu manis secukupnya. Setelah itu, goreng campuran tumbukan beras dan bubuk kayu manis tadi tanpa menggunakan minyak, lalu oseng hingga bahan-bahan tadi benar-benar tercampur dan hingga berwarna kekuningan. Setelah dingin, oleskanlah ramuan ini pada bagian yang terdapat flek hitamnya. Ulangi cara ini tiga kali seminggu hingga flek hitam benar-benar hilang. Inilah point terakhir dari cara menghilangkan flek hitam. 
Semoga Cara menghilangkan flek hitam di wajah ini memberikan  manfaat untuk sahabat . sekian dulu edisi kesehatannya ya sahabat.


Sumber :frackasyster.blogspot

Kesehatan - Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Wednesday, April 2, 2014

Cerpen Motivasi - BERSYUKUR

Cerpen Motivasi - BERSYUKUR

Bersyukur, apakah kita telah mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa? .Maaf , mungkin banyak dari kita umat manusia ini yang tidak mensyukuri dengan apa yang telah diberikan Yang Maha Kuasa. Kenapa itu terjadi? Salah satunya karena manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas. Ga' perlu jauh2 deh contohnya saja, KORUPTOR. Sampai makan hak orang lain. Semoga saja cerpen berikut ini memberikan kita kesadaran untuk se
Bersyukur
lalu bersyukur.

Seorang kakek mengalami gangguan saluran kencing yang membuat ia tidak bisa (maaf) buang air kecil.

Ketika penyakitnya makin parah dan kesehatannya makin memburuk, ia terpaksa menjalani operasi. Operasi sukses dan si kakek kini sudah bisa buang air kecil lagi.

Menjelang pulang dari rumah sakit, dokter pun memberikan tagihan biaya operasinya.

Saat itu tiba-tiba sang kakek mulai menangis. Dokterpun bingung dan bertanya: "Kenapa menangis kek ? Jika biayanya terlalu mahal, kita bisa coba minta keringanan lagi".

Tapi kakek itu menjawab: Tidak, saya tidak menangis untuk itu, saya hanya teringat betapa selama 70 tahun sebelum ini, TUHAN membolehkan saya buang air kecIl TANPA mengirimkan saya tagihan apapun.

Kita baru merasakan betapa berHARGAnya apa yang diberikan TUHAN saat kita sudah kehilangan HAL tersebut.

Sebaliknya, kita memilih untuk lebih sering memikirkan apa Ɣªήg Tidak kita miliki, tanpa mengHARGAI apa Ɣªήg telah TUHAN berikan kepada kita.

(Semoga bermanfaat)

Cerpen Motivasi - BERSYUKUR

Sunday, March 30, 2014

Cerpen Pendidikan - KETIKA ORANG-ORANG TERCINTA ITU TELAH PERGI

Cerpen Pendidikan - KETIKA ORANG-ORANG TERCINTA ITU TELAH PERGI

Cerpen berikut ini PC golongkan pada cerpen pendidikan, Karena banyak nilai pendidikan didalamnya. Lagi dan lagi waktu itu sangatlah penting sahabat. Gunakan waktu sahabat dengan sebaik mungkin, gunakan untuk hal yang positif. Ingat sahabat ,waktu tidak bisa kita putar kebelakang sahabat. Waktu akan terus berjalan tanpa henti. Nah sahabat untuk kali ini cerpennya Oleh Galih Ari Permana . Selamat membaca!!!!
Orang-orang Tercinta

Hari ini aku takziah kepada seorang yang pernah bekerja satu kantor. Hari ini Sang Khaliq memanggilnya untuk kembali berada di sisi-Nya. Takziah hari ini benar-benar membawaku kemasa empat tahun silam dimana pada tahun 2006 Sang Khaliq memanggil Bapak tercinta. 

Apa yang membuatku teringat masa empat tahun silam itu? Aku menyaksikan kepergiannya bukan sekedar kepergian seorang manusia yang jatah usianya telah habis. Tetapi lebih itu. Dia adalah seorang anak dari Ibu yang berada di usia senja. Dia adalah seorang suami yang amat dicintai isterinya. Dia adalah seorang ayah dari anak-anaknya tersayang. 

Aku melihat rasa duka yang teramat dalam dari seorang ibu yang ditinggalkan oleh anaknya untuk selamanya. Sebuah peristiwa yang tidak pernah terpikir karena jika menurut perhitungan logika seharusnya dirinyalah yang pergi terlebih dahulu daripada anaknya karena usia yang lebih tua. Sebuah rasa kehilangan yang dalam melihat anak yang dilahirkan dari rahimnya melalui sebuah perjuangan kini tiada meninggalkannya 

Di usianya yang terbilang matang, di masa saat mekarnya bunga rumah tangga yang dibina bersama isteri tercinta, masa dimana blue print masa depan diwujudkan, ia harus meninggalkan seorang isteri untuk melanjutkan apa yang pernah mereka cita-citakan berdua. 

Bagi seorang isteri kehilangan seorang suami bagaikan kehilangan separuh jiwa. Kehilangan separuh jiwa itu nyaris membuatnya lumpuh. Hanya linangan air mata yang menetes yang bisa keluar sebagai jawaban terhadap peristiwa ini. 

Sepi, itu yang akan dirasakan. Tidak ada lagi penantian di senja hari. Tidak ada lagi senyuman pada saat sarapan pagi. Tidak ada lagi telinga yang akan mendengarkan setiap keluh kesahnya di penghujung hari. Anak-anaknya pun akan kehilangan figur seorang ayah sekaligus pahlawan hidupnya. 

Ya, hal ini aku rasakan empat tahun yang lalu. Berdukanya seorang ibu yang selama bertahun-tahun tidak berjumpa kini anak tersayangnya itu terbujur kaku. Menurut mama, nenekku itu sangat lama melihat nisan bapak. Benar-benar kehilangan yang teramat sangat. 

Mama yang aku anggap sosok wanita tegar dalam menjalani hidup tetap tidak kuasa melepas kepergian bapak. Satu kejadian yang membuat aku yakin kalau mama sangat berduka dan kehilangan bapak yaitu ketika adik mama pamit setelah bertakziah di rumah kami. Mama menangis dipelukan adiknya sambil berkata bahwa kini dirinya sendirian. Orang yang dijadikan tempat bersandarnya sudah tidak ada. 

Hal yang membuat aku merasakan betapa sedihnya mama adalah ketika dia berkata kepada adiknya itu bagaimana dia melanjutkan kehidupan bersama anak-anaknya di kemudian hari tanpa seorang suami yang mendampinginya. 

Bagaimana dengan diriku? Hanya satu kata, penyesalan. Lima tahun hidup bersama bapak tidak aku pergunakan dengan maksimal. Hanya serpihan-serpihan bakti yang belum mampu menutupi segunung pengorbanan bapak untuk diriku yang bisa aku berikan. Penyesalan adalah sebuah alasan klise ketika aku menyadari dirinya telah tidak ada lagi. 

Penyesalan itu selalu muncul salah satu masanya ketika Idul Fitri tiba. Betapa menyesalnya aku karena di masa hidupnya hanya satu kali aku sungkem kepadanya sambil berlutut sambil meminta maaf. Betapa menyesalnya aku karena selama dia hidup belum pernah memberikan hadiah apapun di hari ulang tahunnya. 

Ada yang datang dan ada yang pergi. Ekspresi senang dan sedih dalam menyambutnya adalah hal yang fitrah. Tetapi penyesalan bagiku adalah sebuah kebodohan diri karena matinya hati dan lemahnya akal. Bodoh karena tidak memberikan cinta sepenuh jiwa dan tidak memberikan cinta itu selama waktu itu ada. 

Kepergian seorang anak, suami, isteri, ayah, atau siapapun orang yang kita cintai akan menggoreskan duka. Semoga Allah Azza Wajalla memberikan kita kekuatan dan kesabaran untuk bisa kembali menatap hari esok. Memberikan kita kekuatan untuk dapat memberikan cinta yang lebih baik terhadap orang-orang yang kita sayangi. Memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri guna bekal bila saat itu tiba untuk kita. 

Semoga memberikan manfaat kepada sahabat yang telah membacanya. Jangan sia-siakan waktu yang ada ya sahabat. Cintai Keluargamu sahabat dan jangan sakiti/lukai hati kedua orang tuamu.

Cerpen Pendidikan - KETIKA ORANG-ORANG TERCINTA ITU TELAH PERGI

Friday, March 28, 2014

Cerpen Persahabatan - Misteri Pesan Dhion

Cerpen Persahabatan - Misteri Pesan Dhion

Sahabat pemikir cerdas, PC mendapatkan kiriman cerpen lagi dari salah satu sahabat setia PC. Namanya Damayanti Childiesh sahabat!!! Sebelum sahabat membaca cerpen kiriman dari Damayanti Childiesh, kita ucapkan terimakasih dulu .... Terimakasih Damayanti Childiesh ...... :D Telah mengirimkan cerpennya. Oke sahabat judulnya cerpennya " Misteri Pesan Dhion". Sedikit horor judulnya sahabat, sebelum baca siapkan juga makanan n minuman ringan agar lebih nyantai bacanya sahabat.
Persahabatan

       Bruuuukkkkkk.................aduh sakit, keluh dita saat mendapati tubuhnya terjatuh dari tempat tidur. Dengan sedikit kesal,,,,dita beranjak dari tempat tidur menuju sofa kesayangannya yang terletak di ruang tamu. Duduk termenung sambil merenungi mimpi yang telah membuatnya terjatuh dari tempat tidur,,,,sampai-sampai kepalanya terbentur. Kenapa yah,,,,,akhir-akhir ini aku selalu memimpikan dhion ? apa ada suatu hal buruk yang terjadi padanya ? “dita terus bertanya-tanya dalam hati”. Tiba-tiba khayalan dita tentang sahabatnya buyar seketika saat Handphone yang berada di saku celana dita bergetar dan mengagetkannya.

Hallo din,,,,,ada apa ? “tanya dina dengan singkat”. Dit....aku merasa ada suatu ha buruk yang terjadi pada dhion “ jawab dino dibalik Handpone”. Kayaknya apa yang kamu risaukan sama denganku,,,,tau ngak akhir-akhir ini aku sering memimpikan dhion yang terus meminta tolong sama aku. Dimimpiku dhion selalu minta tolong karena hampir tenggelam,,,,padahal dhion kan jago klo masalah berenang,,,,tapi mimpi itu terasa nyata aku lihat. “ucap dita pada sahabatnya dino”. Apa......??? kok mimpi kita sama sih dit ? “jawab dino dengan nada keheranan”. Din.....aku khawatir nih sama dhion,,,,,saat ini kan dia memang berada di laut,,,,coba deh kamu telpon dia !!! “pinta dita dengan nada khawatir”. Tunggu dulu aku confren, mudah-mudahan handphonenya aktif. Selang lima menit menunggu, suara dino muncul kembali. Dit...handphone dhion ngak aktif, sudah berulang kali aku hubungi tapi hasil sama. Akhirnya percakapan mereka berdua pun berakhir saat suara salam dari luar rumah dita yang dari tadi dita dengar tapi belum sempat membukakan pintu karena lagi serius membahas tentang dhion sahabatnya.
**********
Walaikum salam,,,,,,oh kamu dik, maaf kelamaan buka pintunya. “jawab dita dengan sedikit cengegesan”. Emang kamu ngapain aja tadi, sampai-sampai salamku ngak dijawab pintu rumah pun ngak dibuka ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Maaf dik,,,,tadi itu saya dan dino lagi membahas dhion, spontan dika membungkam mulut dita. Dit....aku yakin ada hal buruk yang sedang terjadi pada dhion deh,,,,,bukannya mendoakan tapi firasatku ngak enak. “melotot memandangi dika sambil melepaskan tangan dika yang dari tadi membungkam mulutnya sampai susah bernafas”. Seketika dita pun mengambil handponenya yang baru ia letakkan diatas meja, menekan tombol dan menunggu jawaban dari seseorang yang ia telepon. Kamu kerumah sekarang yah,,,,ngak pakai lama “perintah dita dengan singkat pada seseorang yang ia telepon”. Tak lama kemudian dino datang dengan tergesa-gesa.....dit...dita “panggil dino dengan suara keras”. Iya...din, aku dan dika sekarang di ruang tamu jadi kamu langsung kesini saja.

Mereka bertiga pun sepakat ke rumah dhion yang letaknya tak jauh dari rumah mereka masing-masing. Dika, dhion, dino, dan dita sahabatan dari kecil mungkin karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan masing-masing orang tua mereka juga sangat akrab antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi ngak salah kalau mereka menjalin suatu persahabatan sejati yang mereka namakan D4 Always. Diantara mereka berempat, cuma dita yang paling cantik. Heheheh......ya jelas kan cuma dita satu-satunya perempuan diantara personil D4 Always “hibur dita disaat mereka lagi ada masalah”. Disaat itulah dita dikerebutin 3 cowok gagah yang siap mengacak-acak rambutnya sambil berkata “ihhh.....dita narsiezt deh” sambil mencubit pipi dita yang chubbi.
************
Sekitar 20 menit mereka bertiga mondar-mandir di depan rumah dhion yang sepi dan kayaknya tante Ratna lagi pergi. Muka kamu kok,,,,ditekuk sih dit ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Hhhmmmm.....sebenarnya ada pesan dari dhion untuk ibunya yang belum sempat saya sampaikan karena terlalu sibuk dengan tugas kuliah. Emang apa pesannya ? “tanya dika dan dino kompak dengan muka penasaran”. Belum sempat dita jawab, tiba-tiba tante Ratna yang tak lain adalah ibunya dhion datang. Ehhh.....tante, klo boleh tau tante dari mana ? sudah lama loh tante kita menunggu disini, untuk ketemu sama tante. “tanya dita dengan muka cemas”. Tante dari rumahnya nak dika “tante Ratna menjawab dengan suara terisak tangis”. Maaf tante, “ucap dita sambil memapah tante Ratna yang kondisinya tidak stabil saat itu”. Sambil meyandarkan tante ratna ke sofa yang posisinya tidak jauh dari pintu masuk rumah, dita menyuruh dino mengambil segelas air putih untuk tante Ratna.

Tante.....baik-baik aja kan ? kami khawatir melihat muka tante yang pucat. “tanya dita dengan muka penuh rasa cemas”. Belum sempat tante ratna menjawab, tiba-tiba si dika ceplos dan menceritakan maksud dan tujuan mereka bertiga datang kemari. Sebenarnya sebelum Dhion pergi berlayar dia sempat menitip pesan sama dita tante,,,dhion berpesan agar dita dan teman-teman menjaga tante dan sering menjenguk keadaan tante. Maaf tante kalau pesan ini baru sempat dita sampaikan, karena akhir-akhir ini dita dan teman-teman sering bermimpi tentang dhion. Dalam mimpi pun dhion selalu berpesan agar kami semua menjaga tante dengan baik, seakan dhion itu tidak akan kembali lagi. “ucap dita panjang lebar sambil menitikan air mata”.

Barusan tante dapat telepon dari syam, dia mengabarkan kalau ternyata dhion menhilang di kapal tanpa jejak. Berulang kali syam menelpon dhion tapi handphone dhio tidak pernah aktif. “ucap tante ratna sambil menangis tersedu-sedu mendengar kabar buruk tentang anaknya yang hilang”. Apa tante.........spontan dita, dino dan dika kaget mendengar kabar buruk itu. Tante yang sabar yah !!! “ucap dita sambil memeluk tante ratna”. Tiba-tiba handphone dika berbunyi dan itu telepon dari kak syam, yang tak lain adalah kakak dari dhion.
“Halo....Assalamualaikum, ada apa kak syam ? walaikumsalam....dik, kak syam mau minta tolong. Bisa tidak kamu sekarang kerumahku soalnya kakak mau cerita sama ibu. “pinta kak syam pada dika sambil memohon”. Kebetulan kak saya dan teman-teman sekarang ada dirumahnya kakak, tunggu yah kak. Sambil menyodorkan handphonenya pada tante ratna “ tante....kak syam mau cerita sama tante.

Firasat buruk langsung merasuk dalam tubuhku seketika saat kupandangi wajah tante ratna yang begitu kosong dan hampa sampai-sampai dia pingsan setelah mendapat telepon dari kak syam. Berulang kali dita mencubit pipinya untuk menyakinkan dirinya, apakah ini cuma mimpi atau kenyataan ? sempat tidak percaya dengan kabar yang barusan dia dengar dari kak syam, tapi ini benar-benar sudah terjadi. Sahabat yang mereka rindukan dan cemaskan akhir-akhir ini telah pergi untuk selamanya. Tanpa sadar dita menjerit histeris dan menangis meratapi nasib sahabatnya yang meninggal dengan cara tragis. Yang tidak bisa dita terima atas kepergian sahabatnya dhion yang begitu cepat dan tragis sehingga menimbulkan tanda tanya besar baginya.

Dita tidak menyangka kalau ternyata pesan dan amanah dhion itu merupakan ucapan perpisahan terakhir dari sahabatnya. Dhion yang ia kenal sejak kecil sampai sekarang dan merupakan sahabat terbaiknya adalah sosok pemuda yang baik, ramah, royal dan pendiam. Kejadian tragis yang dialami dhion sampai meninggal merupakan pukulan terberat yang harus dita, sahabat dan keluarga dhion terima dengan tangis pilu. Selamat jalan sobat......semoga kamu tenang di alam sana. “ucap ketiga sahabat dhion yang saat itu menaburkan bunga diatas batu nisan sahabatnya”. Sambil tersenyum menatap langit yang dihiasi pelangi, saat itu juga dita dan teman-temannya berjanji akan mengukir nama dhion sebagai sahabat terbaik dihati mereka.

Damayanti Childiesh
13 Maret 2014

Nah sahabat apakah sahabat pernah mengalami hal yang serupa dengan cerpen yang di tulis oleh Damayanti Childiesh? Jika hal tersebut terjadi pada kita tentunya kita juga merasakan kehilangan, disinggahi perasaan sedih yang amat dalam. Semoga cerpen kiriman sahabat kita ini memberikan manfaat kepada pembaca. Kita tunggu lagi cerpen kiriman dari sahabat kita Damayanti Childiesh cerpen yang lebih seru :D. Untuk sahabat yang lain dan ingin cerpennya di publikasikan seperti sahabat kita yang satu ini... Silakan kirimkan cerpennya..

Cerpen Persahabatan - Misteri Pesan Dhion