Sahabat pemikir cerdas, PC mendapatkan kiriman cerpen lagi dari salah satu sahabat setia PC. Namanya Damayanti Childiesh sahabat!!! Sebelum sahabat membaca cerpen kiriman dari Damayanti Childiesh, kita ucapkan terimakasih dulu .... Terimakasih Damayanti Childiesh ...... :D Telah mengirimkan cerpennya. Oke sahabat judulnya cerpennya " Misteri Pesan Dhion". Sedikit horor judulnya sahabat, sebelum baca siapkan juga makanan n minuman ringan agar lebih nyantai bacanya sahabat.
Bruuuukkkkkk.................aduh sakit, keluh dita saat mendapati tubuhnya terjatuh dari tempat tidur. Dengan sedikit kesal,,,,dita beranjak dari tempat tidur menuju sofa kesayangannya yang terletak di ruang tamu. Duduk termenung sambil merenungi mimpi yang telah membuatnya terjatuh dari tempat tidur,,,,sampai-sampai kepalanya terbentur. Kenapa yah,,,,,akhir-akhir ini aku selalu memimpikan dhion ? apa ada suatu hal buruk yang terjadi padanya ? “dita terus bertanya-tanya dalam hati”. Tiba-tiba khayalan dita tentang sahabatnya buyar seketika saat Handphone yang berada di saku celana dita bergetar dan mengagetkannya.
Hallo din,,,,,ada apa ? “tanya dina dengan singkat”. Dit....aku merasa ada suatu ha buruk yang terjadi pada dhion “ jawab dino dibalik Handpone”. Kayaknya apa yang kamu risaukan sama denganku,,,,tau ngak akhir-akhir ini aku sering memimpikan dhion yang terus meminta tolong sama aku. Dimimpiku dhion selalu minta tolong karena hampir tenggelam,,,,padahal dhion kan jago klo masalah berenang,,,,tapi mimpi itu terasa nyata aku lihat. “ucap dita pada sahabatnya dino”. Apa......??? kok mimpi kita sama sih dit ? “jawab dino dengan nada keheranan”. Din.....aku khawatir nih sama dhion,,,,,saat ini kan dia memang berada di laut,,,,coba deh kamu telpon dia !!! “pinta dita dengan nada khawatir”. Tunggu dulu aku confren, mudah-mudahan handphonenya aktif. Selang lima menit menunggu, suara dino muncul kembali. Dit...handphone dhion ngak aktif, sudah berulang kali aku hubungi tapi hasil sama. Akhirnya percakapan mereka berdua pun berakhir saat suara salam dari luar rumah dita yang dari tadi dita dengar tapi belum sempat membukakan pintu karena lagi serius membahas tentang dhion sahabatnya.
**********
Walaikum salam,,,,,,oh kamu dik, maaf kelamaan buka pintunya. “jawab dita dengan sedikit cengegesan”. Emang kamu ngapain aja tadi, sampai-sampai salamku ngak dijawab pintu rumah pun ngak dibuka ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Maaf dik,,,,tadi itu saya dan dino lagi membahas dhion, spontan dika membungkam mulut dita. Dit....aku yakin ada hal buruk yang sedang terjadi pada dhion deh,,,,,bukannya mendoakan tapi firasatku ngak enak. “melotot memandangi dika sambil melepaskan tangan dika yang dari tadi membungkam mulutnya sampai susah bernafas”. Seketika dita pun mengambil handponenya yang baru ia letakkan diatas meja, menekan tombol dan menunggu jawaban dari seseorang yang ia telepon. Kamu kerumah sekarang yah,,,,ngak pakai lama “perintah dita dengan singkat pada seseorang yang ia telepon”. Tak lama kemudian dino datang dengan tergesa-gesa.....dit...dita “panggil dino dengan suara keras”. Iya...din, aku dan dika sekarang di ruang tamu jadi kamu langsung kesini saja.
Mereka bertiga pun sepakat ke rumah dhion yang letaknya tak jauh dari rumah mereka masing-masing. Dika, dhion, dino, dan dita sahabatan dari kecil mungkin karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan masing-masing orang tua mereka juga sangat akrab antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi ngak salah kalau mereka menjalin suatu persahabatan sejati yang mereka namakan D4 Always. Diantara mereka berempat, cuma dita yang paling cantik. Heheheh......ya jelas kan cuma dita satu-satunya perempuan diantara personil D4 Always “hibur dita disaat mereka lagi ada masalah”. Disaat itulah dita dikerebutin 3 cowok gagah yang siap mengacak-acak rambutnya sambil berkata “ihhh.....dita narsiezt deh” sambil mencubit pipi dita yang chubbi.
************
Sekitar 20 menit mereka bertiga mondar-mandir di depan rumah dhion yang sepi dan kayaknya tante Ratna lagi pergi. Muka kamu kok,,,,ditekuk sih dit ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Hhhmmmm.....sebenarnya ada pesan dari dhion untuk ibunya yang belum sempat saya sampaikan karena terlalu sibuk dengan tugas kuliah. Emang apa pesannya ? “tanya dika dan dino kompak dengan muka penasaran”. Belum sempat dita jawab, tiba-tiba tante Ratna yang tak lain adalah ibunya dhion datang. Ehhh.....tante, klo boleh tau tante dari mana ? sudah lama loh tante kita menunggu disini, untuk ketemu sama tante. “tanya dita dengan muka cemas”. Tante dari rumahnya nak dika “tante Ratna menjawab dengan suara terisak tangis”. Maaf tante, “ucap dita sambil memapah tante Ratna yang kondisinya tidak stabil saat itu”. Sambil meyandarkan tante ratna ke sofa yang posisinya tidak jauh dari pintu masuk rumah, dita menyuruh dino mengambil segelas air putih untuk tante Ratna.
Tante.....baik-baik aja kan ? kami khawatir melihat muka tante yang pucat. “tanya dita dengan muka penuh rasa cemas”. Belum sempat tante ratna menjawab, tiba-tiba si dika ceplos dan menceritakan maksud dan tujuan mereka bertiga datang kemari. Sebenarnya sebelum Dhion pergi berlayar dia sempat menitip pesan sama dita tante,,,dhion berpesan agar dita dan teman-teman menjaga tante dan sering menjenguk keadaan tante. Maaf tante kalau pesan ini baru sempat dita sampaikan, karena akhir-akhir ini dita dan teman-teman sering bermimpi tentang dhion. Dalam mimpi pun dhion selalu berpesan agar kami semua menjaga tante dengan baik, seakan dhion itu tidak akan kembali lagi. “ucap dita panjang lebar sambil menitikan air mata”.
Barusan tante dapat telepon dari syam, dia mengabarkan kalau ternyata dhion menhilang di kapal tanpa jejak. Berulang kali syam menelpon dhion tapi handphone dhio tidak pernah aktif. “ucap tante ratna sambil menangis tersedu-sedu mendengar kabar buruk tentang anaknya yang hilang”. Apa tante.........spontan dita, dino dan dika kaget mendengar kabar buruk itu. Tante yang sabar yah !!! “ucap dita sambil memeluk tante ratna”. Tiba-tiba handphone dika berbunyi dan itu telepon dari kak syam, yang tak lain adalah kakak dari dhion.
“Halo....Assalamualaikum, ada apa kak syam ? walaikumsalam....dik, kak syam mau minta tolong. Bisa tidak kamu sekarang kerumahku soalnya kakak mau cerita sama ibu. “pinta kak syam pada dika sambil memohon”. Kebetulan kak saya dan teman-teman sekarang ada dirumahnya kakak, tunggu yah kak. Sambil menyodorkan handphonenya pada tante ratna “ tante....kak syam mau cerita sama tante.
Firasat buruk langsung merasuk dalam tubuhku seketika saat kupandangi wajah tante ratna yang begitu kosong dan hampa sampai-sampai dia pingsan setelah mendapat telepon dari kak syam. Berulang kali dita mencubit pipinya untuk menyakinkan dirinya, apakah ini cuma mimpi atau kenyataan ? sempat tidak percaya dengan kabar yang barusan dia dengar dari kak syam, tapi ini benar-benar sudah terjadi. Sahabat yang mereka rindukan dan cemaskan akhir-akhir ini telah pergi untuk selamanya. Tanpa sadar dita menjerit histeris dan menangis meratapi nasib sahabatnya yang meninggal dengan cara tragis. Yang tidak bisa dita terima atas kepergian sahabatnya dhion yang begitu cepat dan tragis sehingga menimbulkan tanda tanya besar baginya.
Dita tidak menyangka kalau ternyata pesan dan amanah dhion itu merupakan ucapan perpisahan terakhir dari sahabatnya. Dhion yang ia kenal sejak kecil sampai sekarang dan merupakan sahabat terbaiknya adalah sosok pemuda yang baik, ramah, royal dan pendiam. Kejadian tragis yang dialami dhion sampai meninggal merupakan pukulan terberat yang harus dita, sahabat dan keluarga dhion terima dengan tangis pilu. Selamat jalan sobat......semoga kamu tenang di alam sana. “ucap ketiga sahabat dhion yang saat itu menaburkan bunga diatas batu nisan sahabatnya”. Sambil tersenyum menatap langit yang dihiasi pelangi, saat itu juga dita dan teman-temannya berjanji akan mengukir nama dhion sebagai sahabat terbaik dihati mereka.
Damayanti Childiesh
13 Maret 2014
Nah sahabat apakah sahabat pernah mengalami hal yang serupa dengan cerpen yang di tulis oleh Damayanti Childiesh? Jika hal tersebut terjadi pada kita tentunya kita juga merasakan kehilangan, disinggahi perasaan sedih yang amat dalam. Semoga cerpen kiriman sahabat kita ini memberikan manfaat kepada pembaca. Kita tunggu lagi cerpen kiriman dari sahabat kita Damayanti Childiesh cerpen yang lebih seru :D. Untuk sahabat yang lain dan ingin cerpennya di publikasikan seperti sahabat kita yang satu ini... Silakan kirimkan cerpennya..
Persahabatan |
Bruuuukkkkkk.................aduh sakit, keluh dita saat mendapati tubuhnya terjatuh dari tempat tidur. Dengan sedikit kesal,,,,dita beranjak dari tempat tidur menuju sofa kesayangannya yang terletak di ruang tamu. Duduk termenung sambil merenungi mimpi yang telah membuatnya terjatuh dari tempat tidur,,,,sampai-sampai kepalanya terbentur. Kenapa yah,,,,,akhir-akhir ini aku selalu memimpikan dhion ? apa ada suatu hal buruk yang terjadi padanya ? “dita terus bertanya-tanya dalam hati”. Tiba-tiba khayalan dita tentang sahabatnya buyar seketika saat Handphone yang berada di saku celana dita bergetar dan mengagetkannya.
Hallo din,,,,,ada apa ? “tanya dina dengan singkat”. Dit....aku merasa ada suatu ha buruk yang terjadi pada dhion “ jawab dino dibalik Handpone”. Kayaknya apa yang kamu risaukan sama denganku,,,,tau ngak akhir-akhir ini aku sering memimpikan dhion yang terus meminta tolong sama aku. Dimimpiku dhion selalu minta tolong karena hampir tenggelam,,,,padahal dhion kan jago klo masalah berenang,,,,tapi mimpi itu terasa nyata aku lihat. “ucap dita pada sahabatnya dino”. Apa......??? kok mimpi kita sama sih dit ? “jawab dino dengan nada keheranan”. Din.....aku khawatir nih sama dhion,,,,,saat ini kan dia memang berada di laut,,,,coba deh kamu telpon dia !!! “pinta dita dengan nada khawatir”. Tunggu dulu aku confren, mudah-mudahan handphonenya aktif. Selang lima menit menunggu, suara dino muncul kembali. Dit...handphone dhion ngak aktif, sudah berulang kali aku hubungi tapi hasil sama. Akhirnya percakapan mereka berdua pun berakhir saat suara salam dari luar rumah dita yang dari tadi dita dengar tapi belum sempat membukakan pintu karena lagi serius membahas tentang dhion sahabatnya.
**********
Walaikum salam,,,,,,oh kamu dik, maaf kelamaan buka pintunya. “jawab dita dengan sedikit cengegesan”. Emang kamu ngapain aja tadi, sampai-sampai salamku ngak dijawab pintu rumah pun ngak dibuka ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Maaf dik,,,,tadi itu saya dan dino lagi membahas dhion, spontan dika membungkam mulut dita. Dit....aku yakin ada hal buruk yang sedang terjadi pada dhion deh,,,,,bukannya mendoakan tapi firasatku ngak enak. “melotot memandangi dika sambil melepaskan tangan dika yang dari tadi membungkam mulutnya sampai susah bernafas”. Seketika dita pun mengambil handponenya yang baru ia letakkan diatas meja, menekan tombol dan menunggu jawaban dari seseorang yang ia telepon. Kamu kerumah sekarang yah,,,,ngak pakai lama “perintah dita dengan singkat pada seseorang yang ia telepon”. Tak lama kemudian dino datang dengan tergesa-gesa.....dit...dita “panggil dino dengan suara keras”. Iya...din, aku dan dika sekarang di ruang tamu jadi kamu langsung kesini saja.
Mereka bertiga pun sepakat ke rumah dhion yang letaknya tak jauh dari rumah mereka masing-masing. Dika, dhion, dino, dan dita sahabatan dari kecil mungkin karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan masing-masing orang tua mereka juga sangat akrab antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi ngak salah kalau mereka menjalin suatu persahabatan sejati yang mereka namakan D4 Always. Diantara mereka berempat, cuma dita yang paling cantik. Heheheh......ya jelas kan cuma dita satu-satunya perempuan diantara personil D4 Always “hibur dita disaat mereka lagi ada masalah”. Disaat itulah dita dikerebutin 3 cowok gagah yang siap mengacak-acak rambutnya sambil berkata “ihhh.....dita narsiezt deh” sambil mencubit pipi dita yang chubbi.
************
Sekitar 20 menit mereka bertiga mondar-mandir di depan rumah dhion yang sepi dan kayaknya tante Ratna lagi pergi. Muka kamu kok,,,,ditekuk sih dit ? “tanya dika dengan sedikit heran”. Hhhmmmm.....sebenarnya ada pesan dari dhion untuk ibunya yang belum sempat saya sampaikan karena terlalu sibuk dengan tugas kuliah. Emang apa pesannya ? “tanya dika dan dino kompak dengan muka penasaran”. Belum sempat dita jawab, tiba-tiba tante Ratna yang tak lain adalah ibunya dhion datang. Ehhh.....tante, klo boleh tau tante dari mana ? sudah lama loh tante kita menunggu disini, untuk ketemu sama tante. “tanya dita dengan muka cemas”. Tante dari rumahnya nak dika “tante Ratna menjawab dengan suara terisak tangis”. Maaf tante, “ucap dita sambil memapah tante Ratna yang kondisinya tidak stabil saat itu”. Sambil meyandarkan tante ratna ke sofa yang posisinya tidak jauh dari pintu masuk rumah, dita menyuruh dino mengambil segelas air putih untuk tante Ratna.
Tante.....baik-baik aja kan ? kami khawatir melihat muka tante yang pucat. “tanya dita dengan muka penuh rasa cemas”. Belum sempat tante ratna menjawab, tiba-tiba si dika ceplos dan menceritakan maksud dan tujuan mereka bertiga datang kemari. Sebenarnya sebelum Dhion pergi berlayar dia sempat menitip pesan sama dita tante,,,dhion berpesan agar dita dan teman-teman menjaga tante dan sering menjenguk keadaan tante. Maaf tante kalau pesan ini baru sempat dita sampaikan, karena akhir-akhir ini dita dan teman-teman sering bermimpi tentang dhion. Dalam mimpi pun dhion selalu berpesan agar kami semua menjaga tante dengan baik, seakan dhion itu tidak akan kembali lagi. “ucap dita panjang lebar sambil menitikan air mata”.
Barusan tante dapat telepon dari syam, dia mengabarkan kalau ternyata dhion menhilang di kapal tanpa jejak. Berulang kali syam menelpon dhion tapi handphone dhio tidak pernah aktif. “ucap tante ratna sambil menangis tersedu-sedu mendengar kabar buruk tentang anaknya yang hilang”. Apa tante.........spontan dita, dino dan dika kaget mendengar kabar buruk itu. Tante yang sabar yah !!! “ucap dita sambil memeluk tante ratna”. Tiba-tiba handphone dika berbunyi dan itu telepon dari kak syam, yang tak lain adalah kakak dari dhion.
“Halo....Assalamualaikum, ada apa kak syam ? walaikumsalam....dik, kak syam mau minta tolong. Bisa tidak kamu sekarang kerumahku soalnya kakak mau cerita sama ibu. “pinta kak syam pada dika sambil memohon”. Kebetulan kak saya dan teman-teman sekarang ada dirumahnya kakak, tunggu yah kak. Sambil menyodorkan handphonenya pada tante ratna “ tante....kak syam mau cerita sama tante.
Firasat buruk langsung merasuk dalam tubuhku seketika saat kupandangi wajah tante ratna yang begitu kosong dan hampa sampai-sampai dia pingsan setelah mendapat telepon dari kak syam. Berulang kali dita mencubit pipinya untuk menyakinkan dirinya, apakah ini cuma mimpi atau kenyataan ? sempat tidak percaya dengan kabar yang barusan dia dengar dari kak syam, tapi ini benar-benar sudah terjadi. Sahabat yang mereka rindukan dan cemaskan akhir-akhir ini telah pergi untuk selamanya. Tanpa sadar dita menjerit histeris dan menangis meratapi nasib sahabatnya yang meninggal dengan cara tragis. Yang tidak bisa dita terima atas kepergian sahabatnya dhion yang begitu cepat dan tragis sehingga menimbulkan tanda tanya besar baginya.
Dita tidak menyangka kalau ternyata pesan dan amanah dhion itu merupakan ucapan perpisahan terakhir dari sahabatnya. Dhion yang ia kenal sejak kecil sampai sekarang dan merupakan sahabat terbaiknya adalah sosok pemuda yang baik, ramah, royal dan pendiam. Kejadian tragis yang dialami dhion sampai meninggal merupakan pukulan terberat yang harus dita, sahabat dan keluarga dhion terima dengan tangis pilu. Selamat jalan sobat......semoga kamu tenang di alam sana. “ucap ketiga sahabat dhion yang saat itu menaburkan bunga diatas batu nisan sahabatnya”. Sambil tersenyum menatap langit yang dihiasi pelangi, saat itu juga dita dan teman-temannya berjanji akan mengukir nama dhion sebagai sahabat terbaik dihati mereka.
Damayanti Childiesh
13 Maret 2014
Nah sahabat apakah sahabat pernah mengalami hal yang serupa dengan cerpen yang di tulis oleh Damayanti Childiesh? Jika hal tersebut terjadi pada kita tentunya kita juga merasakan kehilangan, disinggahi perasaan sedih yang amat dalam. Semoga cerpen kiriman sahabat kita ini memberikan manfaat kepada pembaca. Kita tunggu lagi cerpen kiriman dari sahabat kita Damayanti Childiesh cerpen yang lebih seru :D. Untuk sahabat yang lain dan ingin cerpennya di publikasikan seperti sahabat kita yang satu ini... Silakan kirimkan cerpennya..